Saturday, October 31, 2009

Comfrendship : Makin Kompak Makin Sip..!!!

Udah lama nggak nulis lagi. Rutinitas tugas dan segala macemnya buat gua jadi nggak bisa stabil menyalurkan hasrat yang satu ini. Jujur, bisa nulis setiap hari susah banget, dan itu kini menjadi cita-cita sampingan gua selain satu lift macet sama Dian Sastro. Tapi ya sudahlah, walaupun frekuensinya agak berkurang, insya Allah kualitasnya ga ikut-ikutan kurang juga.Kemarin gua udah cerita tentang ospek level fakultas, nah sekarang jurusan. Dan pelaksanannya, jauh lebih ajip.

Ospek jurusan itu kalau di UNILA biasa dibilangnya malam keakraban atau MAKRAB. Dan makrab komunikasi kali ini dikasih tema Comfrendship. Kepanjangan dari 'makin kompak makin sip'. Namanya malam keakraban, tujuannya jelas untuk mengakrabkan hubungan antara senior dengan junior, dan makrab komunikasi dari dulu dikenal publik dengan seru-seruan, serta ketidakribetannya. Hal itu terbukti jelas, saat kita upacara pelepasan di FISIP.

Jurusan-jurusan lain, udah pada baris duluan. Dari jauh gua liatnya kaya mau ada pawai ke kantor kelurahan. Sosiologi, ilmu pemerintahan, administrasi bisnis, negara, D3, semua pake properti yang kurang lebih sama kaya pas Propti dan Inagurasi. Mereka pakai baju serba oranye yang bikin rusak mata, topi kerucut macam penyihir di sinetron-sinetron norak indosiar, dan asesoris-asesoris antah berantah yang gua berani jamin nggak akan meningkatkan kualitas tampang.

Nama komunikasi dipanggil, disuruh baris juga. It's our turn, to show to FISIP public, how beauty and handsome we are.

Kita jalan, lurus dengan rasa percaya diri bak para peraga iklan deodoran. Raut wajah diatur sedemikian rupa, sehingga pas dengan angle kamera yang mau motret kita. Berbeda dengan mereka yang orange- orange kaya anak the jak mania, kita full colour and absolutely full style. Jika lapangan FISIP adalah cat walk, maka kita anak komunikasi adalah model yang memperagakan koleksi busana dengan tema musim orientasi. Dan gua, seperti yang kalian kira tentunya. Paling depan, paling tampan !

Hegemoni itu berlanjut sampai kita berangkat. Perbedaan kualitas selera itu semakin melebar, saat kita anak komunikasi 2009 duduk manis di dalam bis, melihat mereka dinaikan dengan amat tidak terhormatnya ke sebuah kendaraan yang biasa digunakan untuk mendistribusikan hewan-hewan kurban, kendaraan yang fungsi sebenarnya diciptakan untuk mengangkut bahan bangunan, kendaraan yang biasa disapa orang dengan sebutan, trek...

Pelajaran moral : Berhati-hatilah dalam memilih dan mengisi kode jurusan dalam formulir SNMPTN. Dan pastikan, jurusan yang anda tuju tidak punya koneksi sama sekali dengan pengusaha truk gandeng. Haha…

***

Gua udah sering bilang, Lampung adalah juara tanpa piala kalo urusan pantai. Dan kali ini, melalui comfrendship ini, gua jadi saksi otentik salah satu keindahannya. Nama pantainya Banding Resort, pasirnya putih, pemandangannya bagus. Lautnya biru, dan asin rasanya. Pokoknya 11-12 lah sama Bali (Sok tau, kaya pernah ke Bali aja).

Semua keindahan dan rasa kebanggan itu, perlahan-lahan berubah jadi kecemasan. Yang namanya pelantikan, orientasi, atau apalah itu sebutannya, pasti terselip di rundown panitia acara sesi pembantaian junior. Semua senior yang awalnya baik kaya ibu peri, perlahan tapi pasti merubah dirinya menjadi guliver si anak iblis. Mata mereka merah, kepala keluar tanduk, dan pantat keluar buntut. Kadang mereka memainkan tongkat trisula, ditusuk-tusuk ke kita sambil ketawa-tawa. Dilindungi oleh undang-undang pasal pertama yang berbunyi senior selalu benar, mereka menyalahgunakannya dengan bertindak seenak bapaknya. Jikalau gua jadi demonstran nanti, hal yang pertama gua lakukan adalah, meminta pemerintah merevisi pasal ini.

Dan teror itu pun dimulai. Pertam-tama, dengan dalih kebersamaan dan kekompakan, kita semua disuruh minum air mineral sebotol yang distribusinya harus rata. Satu angkatan yang kurang lebih 50 orang itu harus kebagian semua. Meski haus, kita semua harus meletakan kepentingan kelompok diatas segalanya. Ngeliat anak yang minum banyak-banyak, rasanya pengen nusuk dari belakang aja pake silet karatan.

Semua itu masih berlanjut. Kita semua dilarang mandi, harus wudhu di laut malem-malem buat solat tahajud, dikerjain pas sesi post to post, dan yang paling menimbulkan banyak air mata dari para wanita, saat senior mengangkat tema tentang geng high class yang ada di '09. Orang-orang yang dituduh anggota dipanggil satu-satu, diinterogasi dengan cara yang brutal. Dan gua, termasuk.

Pagi hari semua menjadi seperti sedia kala. Senior-senior yang terlibat kontrak mistik dengan iblis jahat itu kembali ke bentuk semula. Isu geng high class berhasil diredakan dengan keterangan serta penjelasan dari orang-orang yang dituduh anggota. Kita semua curhat abis-abisan sama senior, ceritain keluh kesah yang udah dialamin. Baru kerasa, makna keakraban itu. Kalo boleh koreksi, mungkin yang bener itu pagi keakraban kali ya! Bukan malam.

Sesi yang paling gua suka, dari sesi-sesi yang ada. Menulis surat cinta untuk senior. And here they are, surat cinta gua itu :

Teruntuk, my lovely kakak tingkat
Kak *Rahasia*
di
suatu tempat di hati ini

Surat ini adalah bukti, pernyataan cintaku kepada Kakak. Pernyataan kurang ajar seorang junior kepada senior tentang perasaan hatinya, yang dipenuhi gejolak asmara kala pandangan pertama saat dulu buka bersama.

Saat itulah, aku menemukan Taj Mahal baruku, saksi cintaku denganmu, rumah Filli. Karena disana, cinta mempertemukan kita dengan amat anggunnya. Kakak terlihat cantik dengan balutan busana serba hitam, rambut panjang keriting berombak, anggun, sangat elegan. Baru kali itu aku melihat wanita yang keseluruhan raganya dipenuhi aroma cinta, aroma bahagia. Andai saja aroma itu dijual dalam botol refill-an, akan aku beli, dua galon kalo bisa.

Masih ingat jelas aku akan suasana kala itu. Kakak dikelilingi pria-pria, seperti kodrat wanita cantik pada umumnya. Sedang aku tersudut sendiri, sepi, terpenjara dalam kebotakanku. Entah mengapa saat itu, aku ingin sekali menjadi seorang bernama Fathir. Ketua jurusan komunikasi, yang parasnya seperti vokalis Sheila on 7, tapi versi habis ngisep ekstasi. Singkatnya, seperti Duta kena narkoba. Alasannya klise saja, karena ia dapat dekat denganmu. Iya, itu saja.

Kak *Rahasia*,sekarang aku tahu alasan mengapa aku harus masuk komunikasi Unila. Alasan itu adalah kamu. Tak percuma aku jauh-jauh dari kota yang bernama Bekasi, merenangi Selat Sunda, mendaki Gunung Krakatau, dan berkelahi dengan preman Bakauhuni, jika hadiahnya adalah kecantikanmu.

Kak *Rahasia*, kalau saja Kakak tau cintaku bukanlah cinta biasa. Pasti kakak akan langsung mengira, aku adalah Afgan Syahreza. Walaupun agak mirip, tetapi aku bukan dia. Ingat kak, aku bukan dia. Karena aku hanyalah seorang Indra Julianta, yang mencintaimu dengan cara yang biasa, dan sederhana…





Dariku yang sedang jatuh cinta




Indra Julianta




Begitulah surat yang gua buat. Sayang nggak menang, tapi nggak apa-apa. Lagian orangnya juga nggak dateng, hehe…

Habis itu semua sesi selesai. Dan kita semua, satu komunikasi berenang di laut. Seru, tapi asin. Dan kesan gua tentang pelantikan jurusan ini singkat aja, awesome !

No comments:

Post a Comment