Friday, March 27, 2009

Julianta's family

Tadi pas gua buka FB, ada permiintaan status, dari 'dia yang mirip kristina'. Pergantian dari in relatioinship, menjadi married. Gua tersentak, kaget, dan bawaannya langsung pengen ngencingin orang. Merried, nikah, kawin, rabi, ih waw... I don't belive it!!!

Gua nggak bisa bayangin, gua yang selengean ini, yg ngrusin diri aja ga mampu, yg buat menunaikan kewajiban mandi sehari 2x aja beratnya minta ampun, harus menikah. Nggak boleh flirting2 cewek lain kaya yg biasa gua lakukan di kala senggang, telepon2an sama cowok2 ganteng dan macho2 (Ha... masa lalu), dan berkelakuan layaknya iblis yg baru dilepas dari kerangkeng di saat Ramadhan, gua ga bisa ngelakuin itu semua, lagi...

Yaiyalah pastinya. Kalau gua udah nikah nanti, otomatis gua harus jadi seorang ayah, yg bertanggung jawab sama istri, anak-anak, dan selingkuhan-selingkuhan gua, he... Gua nggak bisa main-main, dan emang ga oleh main-main.Kalo gua nelantarin istri, efek yang akan timbul adalah : Disamperin mertua beserta bala pasukannya, menuntut gua untuk lebih membahagiakan dia, jikalau gua menolak maka mereka akan membawa kembali anaknya alias istri gua itu, yang artinya gua ga akan dapet perhatian, kasih sayang, dan nafkah rohani. Nggak sanggup, gua nggak sanggup...
Kalau gua nelantarin anak-anak gua : Anak-anak yg merasa nggak diperhatikan itu, akan tumbuh menjadi anak yg badung sekaligus sableng, yg kerjaannya cuma berbuat oanar, masuk BP, clubbing, pulang pagi, dan bilang ke gua setiap dia baru pulang ajep-ajep di subuh hari, " Alaah, papa udah diem aja deh. Aku udah gede, aku nggak mau WWWOOOEEEKK...!!!" Anak gua muntah di depan pintu. Nggak sanggup, gua nggak sanggup...
Nah kalo gua nelantarin objek yg terakir, yakni selingkuhan alias bini-bini muda gua, yg akan terjadi adalah : Mereka akan mengancam gua mengadukan perkawinan siri ini ke infotainment dulu, baru ke istri utama gua (Kalo istri ngambek, efeknya akan sepanjang ini : Ngadu ke mak+bapaknya, dia minggat, gua tidur sendirian, anak2 terlantar, mereka jadi clubbing, terus muntah di depan pintu), mereka bisa sih diajak damai, tapi dengan syarat gua harus beliin rumah atau apartemen plus mobil BMW yg STNK'nya pake nama dia, bukan nama gua. Nggak sanggup, gua bener-bener nggak sanggup...

Hal itu akan terjadi, karena ketidak siapan gua berumah tangga. Jadi waktu cewek gua, berusaha ngajakin main papa dan mama-mamahan, gua dengan lantang menjawab, "AYOOO...!!" Dengan asumsi kalo gua dah biasa berumah tangga dari SMA, nantinya jika kalo gua dah berumah tangga beneran, kiamat sugra seperti contoh yg gu sebutin diatas, ga bakalan terjadi.

Jadi permainan dimulai, dengan gua sebagai papnya, dan dia mamanya (tadinya gua yg mau jadi mamanya, sempet debat lama juga, tapi setelah dia meyakinkan bahwa gua ini masih laki-laki tulen,gua teriama, ha...). Namanya keluarga Julianta, keren ya?? Dan sampai saaat ini, kita udah mengahasilkan 2 orang anak, anak pertama cewek, namanya 'Laventha Ganis Julianta'. Terus anak kedua cowok, namanya 'Fano Albani Julianta'. NGgak tau kenapa namanya itu, istri gua yg namain. Dia cuma kasih tau, arti nama anak cowok kita, si Fano. Katanya Fano itu merek daleman, biar sama kaya bapaknya. Yang doyan ngoleksi benda itu, dalam berbagai warna, ha...

Nggak tau deh, ni keluarga jadinya gimana. Tapi yang pasti, sekarang gua senang berpikir tentang fantasi-fantasi dahsyat dalam berumah tangga. Nggak sabar untuk cepet-cepet kuliah, teru kerja, dan meminang 'mama-mamahan' itu, menjadi mama betulan, yang dibelakang namanya nanti, gua mau ada nama belakang gua, disandangnya.

Dan nanti, dia adalah orang yg paling terakir gua lihat disaat gua akan tidur, dan yang paling pertama disaat gua, bangun..

No comments:

Post a Comment